Pilar kokoh yang terlupakan
Untuk kesekian kalinya setiap ku online-kan chatt facebook ku, banyak yang berduyun-duyun untuk sekedar menyapa kemudian bertanya dan ujung-ujungnya adalah memintaku memberi masukan terhadap permasalahan yang dihadapinya. Resiko profesi. Itu yang sering kukatakan, namanya juga sarjana psikologi ya wajar ketika dihadapkan pada berjibun curhatan-curhatan. Ku coba memberi masukan dan saran sebisa yang kumampu, karena sesusungguhnya mereka tidak membutuhkan saran dan rekomendasi dariku. Yang dibutuhkan hanyalah penguatan terhadap solusi yang mereka ambil terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Karena Allah telah mendesain manusia dalam bentuk dan potensi yang sempurna. "La Qod Kholaqnal Insaana fi Ahsani Taqwim" termasuk didalamnya ilham untuk memilih sendiri jalan hidup yang akan ditempuhnya "Fa alhamaha fujuraha wa taqwaha.." Maka peran seorang psikolog , lebih khusus lagi seorang da'i yang kebetulan berprofesi sebagai psikolog ( nahnu du'at qobla kullu sya'in) adalah mendengar keluh kesah mereka, mendengar dan mengarahkan solusi yang mereka pilih atas masalahnya agar sesuai dengan syari'at.